MODERATOR

Minggu, 09 Desember 2012

ASKEP KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULER (SHOCK) DAN KEGAWAT DARURATAN KARDIOVASKULER (ARITMIA)

1.      Anatomi Dan Fisiologi Jantung
System kardiovaskuler terdiri atas 3 bagian yang saling mempengaruhi yaitu jantung, pembuluh darah , dan darah. Interaksi antara ketiganya dibawah kendali system syaraf dan hormone untuk mempertahankan keseimbangan dinamis oksigen dalam sel. Jantung adalah  organ yang mensirkulasi darah teroksigenasi keparu untuk pertukaran gas. Terpisahnya ruangan dalam jantung mencegah terjadinya percampuran antara daerah yang menerima darah yang tidak teroksigenasi dari vena cava superior dan vena cava inferior dan system coroner. Gangguan aliran dalam jantung mengakibatkan oksigenasi tidak adekuat, darah arteri dan vena yang tercampur mengakibatkan perfusi sel berkurang.
System sirkulasi
1.      Sirkulasi paru (Pulmonalis)
Darah dari jantung (ventrikel kanan) melalui arteri pulmonalis masuk ke paru   vena pulmonalis masuk ke jantung (atrium kiri).
2.      Sirkulasi sistemik
Darah dari sirkulasi sistemik melalui vena cava superior dan vena cava inferior
masuk ke atrium kanan          ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis                       truncuspulmonalis melalui katup semilunaris pulmonal          arteri pulmonalis paru (tejadi pertukaran gas)          vena pulmonalis        atrium kanan          katup bicuspidalis          ventrikel kiri         aorta ascendes melalui katup semilunar aorta diedarkan keseluruh tubuh melalui arteri         arteriol         jaringan      venule    vena        vena cava superior dan vena cava inferior.
3.      Sirkulasi koronari
Arteri koroner berawal dari basis aorta acendens. Untuk menjamin pasokan darah ke jantung, arteri koroner memiliki banyak anastomosis hambatan pada sirkulasi koroner, apakah karna spasme atau sumbatan, akan menimbulkan ischemia miokard dan bila tidak diatasi akan terjadi MCI.
Struktur Jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara kedua paru. Sel selaput yang mengitasi jantung disebut perikardium, terdiri atas dua lapisan :
1.      Perikardium parietalis (lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru)
2.      Perikardium viseralis (lapisan permukaan jantung / epikardium )
Diantara lapisan ini, terdapat cairan perikardium yang berfungsi mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa.
Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan otot jantung :
1.      Epicardium (paling luar)
2.      Myocardium (tengah)
3.      Endocardium (paling dalam)
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme. Jantung melaksanakan fungsi terssebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida dari jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
KONSEP MEDIS
1.   SHOCK HIPOVOLEMIK
a.   Defenisi
Shoch hipovolemik merupakan type shock yang paling umum ditandai dengan penurunan volume intravascular. Cairan tubuh terkandung dalam kompartemen intraseluler dan ekstraseluler (Brunner & Suddarth, 2002).
b.   Etiologi
Kondisi-kondisi yang menempatkan pasien pada resiko syok hipovolemik adalah :
1.      Kehilangan darah atau syok hemorargik karena perdarahan yang mengalir keluar tubuh seperti hematotoraks, ruptur limpa, dan kehamilan ektopik terganggu.
2.      Trauma yang berakibat fraktur tulang besar, dapat menampung kehilangan darah yang besar. Misalnya: fraktur humerus menghasilkan 500-1000 ml perdarahan atau fraktur femur menampung 1000-1500 ml perdarahan.
3.      Kehilangan cairan intravaskuler lain yang dapat terjadi karena kehilangan protein   plasma atau cairan ekstraseluler, misalnya pada:
a.    Gastrointestinal: peritonitis, pankreatitis, dan gastroenteritis
b.   Renal: terapi diuretik, krisis penyakit Addison
c.    Luka bakar (kompustio) dan anafilaksi
c.       Manifestasi Klinis
Apabila syok telah terjadi, tanda-tandanya akan jelas. Pada keadaan hipovolemia, penurunan darah lebih dari 15 mmHg dan tidak segera kembali dalam beberapa menit.
Tanda-tanda syok  adalah:        
1.      Kulit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan.
2.      Takhikardi: peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respon homeostasis penting untuk hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke homeostasis penting untuk hopovolemia.peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi berfungsi mengurangi asidosis jaringan.
3.      Hipotensi: karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan curah jantung, vasokontriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam mempertahankan tekanan darah. Autoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan selama tekanan arteri turun tidak dibawah 70 mmHg.
4.      Oliguria: produksi urin umumnya akan berkurang pada syok hipovolemik. Oliguria pada orang dewasa terjadi jika jumlah urin kurang dari 30ml/j
Penatalaksaan Keperawatan
a.       Pastikan jalan nafas pasien dan nafas dan sirkulasi dipertahankan. Beri bantuan ventilator tambahan sesuai kebutuhan.
b.      Perbaiki volume darah sirkulasi dengan penggantian cairan dan darah cepat sesuai ketentuan untuk mengoptimalkan preload jantung, memperbaiki hipotensi, dan mempertahankan perfusi jaringan.
c.       Pasang kateter urine tidak menetap: catat haluaran urine setiap 15-30 menit, volume urine menunjukkan keadekuatan perfusi ginjal.
d.      Lakukan pemeriksaan fisik cepat untuk menentukan penyebab syok.
e.       Pertahankan surveilens keperawatan terus menerus terhadap pasien total-tekanan darah, denyut jantung, pernafasan, suhu kulit, warna, CVP, EKG, hematokrit, Hb, gambaran koagulasi, elektrolit, haluaran urine-untuk mengkaji respon pasien terhadap tindakan. Pertahankan lembar alur tentang parameter ini; analisis kecenderungan menytakan perbaikan atau pentimpangan pasien.
f.       Tinggikan kaki sedikit untuk memperbaiki sirkulasi serebral lebih baik dan mendorong aliran darah vena kembali kejantung (posisi ini kontraindikasi pada pasien dengan cidera kepala). Hindarkan gejala yang tidak perlu.
g.      Berikan obat khusus yang telah diresepkan (misalnya inotropik seperti dopamen) untuk meningkatkan kerja kardiovaskuler.
h.      Dukung mekanisme devensif tubuh:
ü Tenangkan dan nyamankan pasien: sedasi mungkin perlu untuk menghilangkan rasa khawatir.
ü Hilangkan nyeri dengan kewaspadaan penggunaan analgesik atau narkotik.
ü Pertahankan suhu tubuh.
ü Terlalu panas menimbulkan vasodilatasi yang merupakan mekanisme kompensasi tubuh dari vasokontriksi dan meningkatnya hilangnya caiiran karena perspirasi.
ü Pasien yang mengalami septik harus dijaga tetap dingin: demam tinggi meningkatkan efek metabolik selular terhadap syok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik Dan Saranya Yaaaa